Dibandingkan dengan sling sintetis atau sling wire rope, chain sling menawarkan kekuatan tarik yang sangat tinggi, ketahanan abrasi, dan kemampuan bekerja di kondisi ekstrem, seperti suhu tinggi atau lingkungan korosif.
Apa Itu Chain Sling?
Chain sling merupakan tali pengangkat yang terbuat dari rantai baja berkualitas tinggi, lengkap dengan perangkat penghubung seperti hook, shackle, dan connector. Rantai baja ini di-desain sesuai standar EN 818-4 (Eropa) atau ANSI B30.9 (Amerika) dan memiliki faktor keamanan minimal 4:1, artinya minimum breaking load rantai adalah empat kali working load limit (WLL) yang tercantum pada label produk.
Chain sling digunakan untuk mengangkat serta memindahkan beban berat dalam berbagai aplikasi industri:
- Konstruksi: angkat balok beton pracetak, rangka baja, panel dinding.
- Manufaktur & Otomotif: pemindahan mesin, transmisi, rangka kendaraan.
- Mining: Cocok untuk kondisi berat dan ekstrem, seperti pengangkatan alat berat dan komponen tambang.
- Fabrikasi: Digunakan dalam proses produksi dan perakitan logam berat.
Dengan fleksibilitas ini, chain sling menjadi pilihan utama ketika kekuatan, durabilitas, dan keselamatan adalah prioritas.
Jenis-jenis Chain Sling Berdasarkan Komponen dan Desain
Single Leg Chain Sling
Single leg chain sling hanya memiliki satu buah rantai penghubung dengan hook di ujungnya. Keunggulannya adalah kemudahan penggunaan dan sudut angkat yang fleksibel, cocok untuk beban ringan hingga sedang di mana keseimbangan beban dapat diatur operator secara manual.
Double Leg Chain Sling
Double leg chain sling terdiri dari dua rantai paralel yang membagi beban menjadi dua titik angkut. Konfigurasi ini meningkatkan stabilitas dan kontrol beban, sehingga sangat ideal untuk angkat beban sedang hingga berat (misal balok baja 5–10 ton) dengan risiko goyangan minimal.
Multi-Leg Chain Sling
Multi-leg chain sling (tiga atau empat kaki) digunakan saat beban sangat besar atau bentuk beban tidak teratur, sehingga distribusi gaya angkat perlu merata. Tiga-leg (tripod) atau empat-leg sling dapat mengangkat beban hingga puluhan ton dengan stabilitas optimal.
Jenis Chain Sling Berdasarkan Material
1. Baja Karbon (Carbon Steel Chain Sling)
Material ini paling umum karena biaya produksi relatif rendah dan kekuatan tarik tinggi. WLL untuk chain Ø 13 mm grade 8 dapat mencapai 5,3 ton untuk single leg pada sudut ? 30°. Namun, carbon steel mudah terkorosi jika sering terpapar kelembaban atau zat kimia, sehingga sering dilengkapi lapisan galvanis atau cat pelindung.
2. Baja Tahan Karat (Stainless Steel Chain Sling)
Untuk aplikasi di lingkungan korosif (kelautan, kimia, makanan), stainless steel grade 316 memberikan ketahanan korosi unggul tanpa kehilangan kekuatan. WLL stainless steel sedikit lebih rendah daripada carbon steel pada diameter sama, tetapi umurnya lebih panjang di kondisi ekstrem.
3. Baja Paduan (Alloy Steel Chain Sling)
Alloy steel grade 80 atau 100 menawarkan kekuatan lebih tinggi dan ketahanan suhu ekstrem (dapat bekerja hingga 200 °C tanpa penurunan WLL). Sling alloy sering digunakan di kilang minyak, pembangkit listrik, dan sektor heavy industries lain yang memerlukan daya tahan ekstra.
Kelebihan dan Kekurangan Chain Sling
Kelebihan:
- Kekuatan tarik tinggi: mampu mengangkat beban hingga puluhan ton dengan keamanan terjamin.
- Tahan abrasi & aus: rantai baja lebih unggul dari sling sintetis dalam hal keausan.
- Fleksibilitas penggunaan: cocok untuk suhu rendah hingga tinggi, lingkungan kering maupun basah.
- Kemudahan dalam penyimpanan: dengan bentuk fisik chain yang cukup fleksibel sehingga sangat mudah dalam penyimpanannya di satu space yang cukup sempit
Kekurangan:
- Berat sendiri tinggi: handling memerlukan tenaga lebih besar, terutama untuk sling multi-leg.
- Biaya awal & perawatan: harga material logam dan inspeksi berkala lebih mahal dibanding sling webbing.
- Potensi goresan: rantai bisa meninggalkan bekas pada permukaan halus jika tidak dipasang pelindung.
Cara Memilih Chain Sling yang Tepat
- Tentukan Kapasitas Angkat (WLL)
- Pastikan WLL sling melebihi berat beban sebenarnya ditambah faktor keamanan. Contoh: beban 8 ton sebaiknya menggunakan chain Ø 16 mm grade 80 dengan WLL minimal 8 ton pada single leg (<7°).
- Pilih Material Berdasarkan Lingkungan
- Basah/korosif: stainless steel.
- Suhu tinggi (> 200 °C): alloy steel grade 80.
- Beban ringan/reguler di lingkungan bersih: carbon steel dengan lapisan pelindung.
- Sesuaikan Jenis Beban & Konfigurasi Sling
-
- Beban besar/bentuk tidak teratur: multi-leg sling.
- Beban ringan/beraturan: single- atau double-leg sling lebih praktis.
Pemeliharaan dan Perawatan Chain Sling
- Inspeksi Rutin: sehari-hari cek retakan, keausan > 10 % diameter rantai, benturan, atau korosi, maupun adanya tanda-tanda deformasi lainnya yang ditemukan.
- Pembersihan & Pelumasan: buang kotoran dan lumasi rantai dengan grease grade industri untuk meminimalkan gesekan.
- Penyimpanan: di tempat kering dan terhindar sinar matahari langsung dengan sirkulasi udara yang tetap terjaga.,
Kesalahan Umum dalam Penggunaan Chain Sling
- Menggunakan sling dengan WLL di bawah beban aktual.
- Mengabaikan inspeksi berkala sehingga kerusakan tak terdeteksi.
- Memakai material yang tidak sesuai kondisi kerja (misal carbon steel di lingkungan korosif tanpa pelindung).
Rekomendasi Chain Sling di SpanSet Indonesia
SpanSet menyediakan berbagai pilihan chain sling bersertifikat EN 818-4 dan CE, meliputi:
- Carbon Steel Sling (Ø 7–32 mm, WLL 1–50 ton)
- Stainless Steel Sling grade 316 untuk lingkungan korosif
- Alloy Steel Sling grade 80 / 100 untuk beban & suhu ekstrem
Semua produk dilengkapi label WLL, heat number, dan sertifikat uji beban.
Pastikan sistem pengangkatan Anda bekerja dengan aman dan efisien menggunakan chain sling yang tepat. Hubungi kami untuk mendapatkan rekomendasi dan konsultasi lebih lanjut mengenai pilihan chain sling terbaik untuk aplikasi industri Anda!
